-->

To Be "Were" dan "Was"

1. "Was": "Was" adalah bentuk kata kerja "to be" (sebagai kata kerja bantu) yang digunakan untuk orang tunggal (singular) dalam bentuk lampau (past tense). Contohnya:     - I was at the party last night. (Saya ada di pesta tadi malam.)    - She was a great dancer. (Dia adalah penari yang hebat.)    - It was a sunny day yesterday. (Ini adalah hari yang cerah kemarin.)  2. "Were": "Were" juga merupakan bentuk dari kata kerja "to be" yang digunakan dalam bentuk lampau, tetapi untuk bentuk jamak (plural), baik untuk orang maupun benda. Contohnya:     - They were at the movie theater. (Mereka ada di bioskop.)    - We were excited about the trip. (Kami bersemangat tentang perjalanan tersebut.)    - The books were on the shelf. (Buku-buku itu ada di rak.)
Was dan Were


mediainggris.com - Berikut adalah ulasan tentang penggunaan "was" dan "were" dalam Bahasa Inggris:

1. "Was": "Was" adalah bentuk kata kerja "to be" (sebagai kata kerja bantu) yang digunakan untuk orang tunggal (singular) dalam bentuk lampau (past tense). Contohnya:

   - I was at the party last night. (Saya ada di pesta tadi malam.)
   - She was a great dancer. (Dia adalah penari yang hebat.)
   - It was a sunny day yesterday. (Ini adalah hari yang cerah kemarin.)

2. "Were": "Were" juga merupakan bentuk dari kata kerja "to be" yang digunakan dalam bentuk lampau, tetapi untuk bentuk jamak (plural), baik untuk orang maupun benda. Contohnya:

   - They were at the movie theater. (Mereka ada di bioskop.)
   - We were excited about the trip. (Kami bersemangat tentang perjalanan tersebut.)
   - The books were on the shelf. (Buku-buku itu ada di rak.)

Penting untuk diingat bahwa dalam bentuk lampau, "was" digunakan untuk orang tunggal (singular), sementara "were" digunakan untuk orang jamak (plural). Selain itu, baik "was" maupun "were" digunakan sebagai kata kerja bantu dalam kalimat dan sering kali diikuti oleh kata kerja lain.

Contoh penggunaan dalam kalimat kompleks:

- I was studying when you called. (Saya sedang belajar ketika kamu menelepon.)
- They were playing soccer at the park. (Mereka sedang bermain sepak bola di taman.)

Unreal Condition

Selain past tense, were juga dapat digunakan sebagai unreal condition (kondisi tidak nyata). Maksudnya, were digunakan saat kita mengucapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau mustahil. Penggunaan were dalam unreal condition dicirikan juga dengan kata if (jika) dalam kalimat tersebut.

Untuk were dalam penggunaan unreal condition, semua kata ganti dapat menggunakannya. Ini berarti kata ganti he, she, it, dan I juga menggunakan were dalam kondisi tersebut.

Supaya lebih jelas, silakan simak contoh berikut.

Ian: Terry, yesterday match was amazing! It would be great if you were here and watch the match together (Terry, pertandingan kemarin keren banget! Bakal seru kalau kamu kemarin disini dan nonton pertandingan bareng)

Terry: Yeah, I would like too. But I can’t do anything about urgent work, right? (Yah, aku juga maunya gitu. Tapi aku nggak bisa apa-apa kalau ada kerjaan mendadak, kan?)

Dian: I can’t help but thinking about it, Karin. If I were a medical student too, maybe I can help that lady yesterday (Aku kepikiran terus soal itu, Karin. Kalau aku juga mahasiswa kedokteran, mungkin aku bisa nolong wanita itu kemarin)

Karin: Don’t beat yourself up too much, Dian. You did the best you could, calling the medical personel. And you know, you’re already cool as fashion student (Jangan nyalahin diri sendiri terus, Dian. Kamu udah berusaha yang terbaik, panggil orang medis. Dan kamu harus tahu, kamu udah keren sebagai mahasiswa fashion)

Wishful Thinking


Penggunaan were yang terakhir adalah sebagai bentuk wishful thinking (harapan/keinginan). Were disini digunakan ketika kita mengharapkan atau menginginkan sesuatu. Biasanya pada kalimat tersebut didahului dengan kata wish (berharap).

Sama seperti pada penggunaan unreal condition, pada wishful thinking juga tidak terikat pada kata ganti tertentu saja. Semua kata ganti termasuk he, she, it, dan I menggunakan were dalam wishful thinking.

Untuk lebih jelas, silakan disimak contoh berikut.

Jane: Why you look so down, Yuna? Problem with your parents again, huh? (Kenapa kok kamu lesu banget, Yuna? Masalah sama orangtua kamu lagi, ya?)

Yuna: Yeah, old same story. I wish they were more attentive and understand me better (Yah, cerita lama. Aku harap mereka bisa lebih perhatian dan mengerti aku)

Genta: Hannah, your boyfriend didn’t come to our school festival? I didn’t see him anywhere (Hannah, pacar kamu nggak dateng ke festival sekolah kita? Aku kok nggak lihat dia dimana-mana)

Hannah: He went to his hometown for some family business. But I wish he were here, coming through our school gate right now (Dia pulang kampung karena urusan keluarga. Tapi aku harap dia ada disini, muncul di depan gerbang sekolah kita sekarang)

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami perbedaan dan penggunaan yang tepat antara "was" dan "were" dalam Bahasa Inggris. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut!

references : 
Sederet.com, "Penggunaan “Was” dan “Were”" - https://www.sederet.com/tutorial/penggunaan-was-dan-were/#:~:text=Were%20disini%20digunakan%20ketika%20kita,dengan%20kata%20wish%20(berharap). (Diaksses 9 Agustus 2023)
LihatTutupKomentar
close